Membangun Kewibawaan Diri

Dalam kehidupan sehari-hari, saya yakin kita semua pernah bertemu dengan seseorang yang dianggap disegani karena wibawanya oleh banyak orang. Tokoh masyarakat misalnya.  Seringkali orang yang disegani ini sudah berumur dan banyak makan asam garam dunia. Tetapi ternyata banyak juga yang usianya masih muda.

Bahkan, saya meyakini bahwa di antara orang terdekat kita, ada sosok yang demikian, yang membuat kita kagum dan hormat, meskipun beliau tidak meminta untuk dihormati. Orang seperti ini tidak mesti seorang bos atau pemimpin di tempat kita kerja. Bahkan orang yang sangat sederhana hidupnya pun banyak yang disegani dan dihormati karena kewibawaannya. Lalu bagaimanakah dengan kita? Saya yakin, banyak dari kita yang juga mengharapkan bisa menjadi sosok yang demikian.

Sebenarnya apa sih kewibawaan itu? Apakah itu semata-mata sebuah takdir yang dihadiahkan Tuhan untuk seseorang? Apakah itu bawaan lahir seperti pendapat orang-orang? Menurut saya pribadi, tidak ada yang salah dengan contoh pendapat di atas, karena rasa segan dan hormat biasanya berkaitan juga dengan rasa. Tetapi saya juga yakin  tidak semua orang paham bahwa kewibawaan itu bisa ditumbuhkan dan ditingkatkan, karena kewibawaan atau wibawa itu sendiri merupakan suatu kecakapan atau ketrampilan hidup. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wibawa adalah pembawaan untuk dapat menguasai dan mempengaruhi, dihormati orang lain melalui sikap dan tingkah laku yang mengandung kepemimpinan dan penuh daya tarik.

Dengan merujuk arti kata wibawa di atas, maka sangat terbuka bagi semua orang untuk menjadi orang yang mempunyai wibawa/berwibawa. Yang dibutuhkan adalah melatihnya, seperti kecakapan hidup yang lainnya. Jika bingung mau memulai dari mana, sebagai langkah awal, kita bisa melatih kecakapan kita dalam berkomunikasi dan public speaking. Kecakapan ini sangat dekat dan erat dengan kehidupan kita sehari-hari, sehingga memang strategis untuk dikembangkan. Langkah awal ini menjadi gerbang untuk sukses ke depannya. Bahkan di dunia pendidikan di abad 21 ini, ketrampilan/kecakapan berkomunikasi menjadi pilar pokok yang harus ditanamkan ke peserta didik, mengingat urgennya bagi kunci sukses masa depan mereka.

Maka siapapun kita, semua dapat menjadi orang yang berwibawa dan dihormati oleh orang lain, termasuk oleh anak kita sendiri.  Yang perlu dilakukan segera adalah memulai membangunnya dari hari ke hari, karena sebuah ketrampilan membutuhkan best practice setiap saat. Dan kami siap untuk menjadi rekan terbaik, sehingga prosesnya menjadi lebih efektif karena menyediakan program terstruktur. Apakah hanya untuk orang dewasa? Justru semakin muda akan semakin optimal hasilnya. Kami tunggu ya…