Tidak Harus Mengerti

Mencoba untuk bertahan…. Itulah yang dilakukan teman saya. Saya sendiri, mungkin para tetangga juga, tidak habis pikir sekaligus prihatin atas jalan hidup yang harus dijalaninya. Cobaan datang silih berganti seakan tiada habisnya. Bukan hanya sebulan, atau setahun, tetapi sudah bertahun-tahun. Seingat saya, begitu lepas dari bangku SMA dan memutuskan untuk terjun ke dunia kerja sekaligus berumah tangga, begitu banyak derita dan kesusahan yang harus ia alami. Jika awalnya hanya ia sendiri yang harus menanggung, tidak lama kemudian istri dan anak-anaknya pun harus mengalami. Satu hal yang dulu saya kagumi adalah kesabarannya. Tidak ada keluh yang keluar dari mulutnya…. Yah, minimal tidak saya dengar langsung.

Tetapi hati manusia memang tidak sekeras karang. Belum lama ini saya sempat bertemu dengannya, dan gurat kelelahan fisik dan mental sangat terlihat dari raut mukanya. Dan di sela obrolan pun mengalirlah rasa tidak puas, atau tepatnya tanda tanya akan nasib yang harus ia jalani. Saya pun sangat memahami. Karang saja bisa terkikis oleh tetesan air, apalagi hati manusia yang kadang lentur terhadap godaan.

“Mengapa istri dan anak-anak saya juga harus ikut menderita juga Yok? Tidak cukupkah derita yang saya alami bertahun-tahun dulu?”

“Sabar… Semua pasti ada maksud dan hikmahnya”, kata saya dengan lirih.

“Iya…apa maksudnya? Apa yang Tuhan inginkan lagi dari saya?”

Saya pun terdiam. Apa yang Tuhan inginkan dari hidup kita masing-masing, sehingga harus menjalani dan mengalami berbagai peristiwa yang menyesakkan? Semua pasti menjawabnya Tuhan menginginkan yang terbaik bagi diri kita, dengan cara yang Ia inginkan. Kadang caranya sesuai dengan harapan kita, tetapi kadang juga tidak sesuai keinginan kita. Ia punya cara tersendiri agar kita lebih kuat dan lebih baik. Hanya, masalahnya adalah kita belum bisa mempercayai, terlebih meng-imani itu semua. Mungkin kita sekedar dan mencoba mengerti  apa maksud dibalik semua derita, tetapi yang dibutuhkan sebetulnya lebih ke kepercayaan dan keyakinan. Percayai dan yakini Dia, bahwa apa yang ia putuskan untuk kita adalah yang terbaik.

Mungkin baik kalau kita ingat kembali masa kecil kita. Masih ingatkah, saat umur 5 atau 6 tahun, begitu pertanyaan yang keluar dari mulut kita, dan jawabannya banyak sekali yang tidak kita mengerti?

“Ma…. Mengapa saya tidak boleh makan es? Saya kan senang makan es, jadi biar lupa sama pusingnya…”

Dan apa jawaban mama kita? “Dede sayang, makan esnya nanti saja ya, setelah kamu sembuh. Jika makan es sekarang, nanti kamu tambah pusing….”

Nah, apakah jawaban yang seperti itu dapat selalu kita mengerti? Saat kita kecil, yang kita mengerti hanyalah bahwa es itu enak, dan seharusnya biar lupa dengan pusingnya kita makan yang enak-enak. Tetapi apa yang diminta mama untuk kita lakukan? Dia tidak mungkin memberi kita es, justru mengambil nasi sayur, dan terakhir meminta kita untuk meminum obat. Dan yang namanya obat (apalagi jarum suntik) adalah sesuatu yang tidak mengenakkan saat kita kecil. Tetapi sepahit apapun, bahkan terkadang harus muntah beberapa kali, kita mau tidak mau harus minum obat itu bukan? Tidak bertanya-tanya lagi… Tidak perlu mengerti secara mendalam juga. Yang jelas, kita percaya dan yakin dengan apa yang diminta mama kita. Titik…. Sederhana.

Herannya, semakin dewasa kita, semakin banyak yang harus kita pelajari dari masa kecil kita. Percaya dan yakin, itulah yang membuat kita sembuh dari derita saat kecil. Nah, jika kepada mama saja kita bisa begitu, apalagi yang kita butuhkan saat ini? Kita memang sudah dewasa, tetapi tentu kita tidak bisa mengerti segala hal. Itu harus kita sadari, terlebih kita hanyalah kecil dibanding denganNya. Tentu kita tidak akan mampu untuk mengerti segala yang diinginkan Tuhan dalam hidup kita. Cukup percaya dan yakin saja kepadaNya…. Kita tidak harus mengerti semua untuk menjadi baik….(Set)

Published: Januari 13, 2022

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Scroll to Top

Sign Up For Our Newsletter

Get daily insight and update containing tips, skills for your creativity

Zero Spam. You Can Unsubscribe Anytime